Friday 20 March 2015

Pola dan Kebutuhan Nutrisi (pupuk) Tanaman Jahe

Semua mahluk hidup memerlukan asupan nutrisi, termasuk tanaman. nutrisi untuk tanaman yakni unsur hara mineral alias pupuk. Tanaman menyerap sari pati makanan dari dalam tanah dengan car menggunakan akar-akarnya. Jadi akar tanaman itu bisa dikatakan mulutnya tanaman. tetapi, tanaman juga mempunyai mulut yang terletak di daun. Mulut ini disebut juga dengan ‘stomata’ atau mulut daun. Mulut daun juga dapat digunakan untuk menyerap saripati nutrisi dan udara (CO2 dan O2). oleh Karena ‘mulut daun’ juga digunakan guna menyerap udara, ‘mulut daun’ ibarat ‘hidung tanaman’. Tanaman berbeda dengan mahluk lain dalam segi makan. ‘Makanan’ tanaman alias pupuk diserap/dimakan dalam bentuk mineral, karena itu orang orang juga sering menyebutnya saripati makanan.

‘Makanan’ atau pupuk tadi ada beberapa jenis, yang sering dibagi menjadi 2 kelompok utama. Gampangnya, ‘nutrisi’ tanaman ada 2 macam, yaitu: ‘gizi’ makro dan juga ‘gizi’ mikro. ‘Gizi’ makro adalah saripati/unsur makanan yang diperlukan dalam jumlah yang besar, sedangkan mikro adalah saripati makanan yang diperlukan dalam jumlah sedikit sekali. ‘Gizi’ makro yang diperlukan tanaman adalah N atau nitrogen, P alias fosfor, K alias potasium atau kalium, Ca atau calsium atau kapur dan Mg atau magnesium. Nah, sedangkan ‘gizi’ mikro hanya diperlukan dalam jumlah yang sangat-sangat sedikit, karena saking sedikitnya satuan yang digunakan juga sangat kecil, yaitu ppm atau seper sejuta.

Para ahli telh meneliti tentang pola makan tanaman jahe ini. Lagi2 ahlinya dari China dan India. (maaf saya cari sumber yang dari Indonesia tidak ketemu). Para ahli dari negeri penghasil utama jahe dunia itu mengamati serapan saripati makanan oleh tanaman jahe sejak masih tunas/bibit  hingga umur empat bulan. Umur empat bulan adalah umur panen jahe muda yang biasanya dilakukan oleh petani jahe di India dan juga China. Kalau di Indonesia biasanya umur 6-8 bulan. Karena tidak ada data dari Indonesia, saya gunakan saja data dari negeri lain itu.

Ternyata pola ‘makan’ tanaman jahe jika dibuat gambar grafik jadinya seperti gambar di bawah ini.


Dari grafik di tersebut terlihat jika pola ‘makan’ tanaman jahe menghasilkan kurva exponensial atau melengkung ke atas. Di tahap2 awal sedikit, lalu perlahan-lahan mulai naik, dan di akhirnya meningkat dengan sangat pesat. Pola ini bisa dipahami dengan car melihat tahap tahap pertumbuhan tanaman jahe (baca di sini: tahap-tahap pertumbuhan jahe). Di fase awal, yakni fase benih dan bibit, kebutuhan akan ‘makanan’ tanaman jahe lebih banyak dipenuhi oleh ‘simpanan makanan’ yang terdapat di dalam rimpang jahe. Kita tahu kalau tanaman jahe menimbun dan menyimpan cadangan makanannya di dalam rimpangnya, karena itulah rimpangnya besar dan dipenuhi gizi. Serapan saripati/unsur makanan dari dalam tanah di fase-fase ini adalah kecil. Di jurnal lain dijelaskan jika efisiensi pupuk N (nitrogen) pada tahap ini hanya sekitar 20%. Kecil sekali bukan.


Tanaman jahe mulai rakus terhadap ‘makanan’ sesudah masuk ke fase percabangan 3 dan pembesaran rimpangnya. Khususnya di tahap pembesaran rimpang, jahe rakus sekali. Ibaratnya jahe seperti setan yang kelaparan, apa saja akan dimakannya. Dia membutuhkan asupan nutrisi/makanan yang sangat banyak. Tidak hanya banyak, namun juga harus seimbang. Kalau tidak seimbang walaupun ada banyak, tumbuhnya juga tidak akan bisa normal.

Kebutuhan ‘nutrisi’ tanaman jahe berdasarkan dari yang terbesar ke yang paling kecil adalah K > N > Mg > Ca > P (Xun et al., 1993). Artinya, tanaman jahe amat membutuhkan banyak asupan gizi K,  lalu N, kemudian Mg dan seterusnya. Jadi, jika petani jahe memberi ‘makan’ alias memupuk tanaman dengan pupuk yang mengandung banyak N dan P-nya ya…kurang tepat dan tidak cocok dengan kebutuhan ‘gizi’ tanaman jahe. jika dibuat perbandingan, jika ‘gizi’ N diberikan satu bagian, maka ‘gizi’ K-nya diberikan minimal 2 kali lipatnya, sedangkan Mg dan Ca hanya seperlima, dan untuk ‘gizi’ P lebih kecil, hanya sepersepuluhnya.

peneliti China (Kun et al, 1994) juga sudah menghitung berapa kebutuhan ‘gizi’ atau pupuk berdasarkan hasil rimpang jahenya. Koh Kun menghitung, kebutuhan ‘nutrisi’ tanaman untuk setiap 1 ton jahe segar adalah N (nitrogen) sebesar 6.34 kg, P (fosfat, .P2O5) sebanyak 0.75 kg, K (potasium, K2O) sebesar 9,27 kg, Mg sebanyak 1.36 kg dan Ca juga sebanyak 1.3 kg. (Catatan: Perlu diperhatikan, untuk kebutuhan ‘gizi’ ini disebutkan melalui bentuk N, P2O5, K2O, Mg dan Ca. Bukan berupa bentuk urea, tsp, kcl, dll. Jangan salah interprestasi dan ceroboh mengaplikasikan data ini).

acuan ini bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan ‘gizi’ jahe kalau kita ingin produksinya, sebagai contoh: 20 kg jahe segar/polybag. (Saya beril contoh ini, karena ada orang yang mempromosikan jika jahe dalam polybag bisa menghasilkan 20kg). seumpama saja ada 100 polybag, jadi jahe segar dapat 2 ton alias 2000 kg. Kebutuhan nutrisinya tinggal dikalikan 2 saja dari data di atas. Contoh untuk Kalium saja, kalau diberikan dalam bentuk KCl, kebutuhan /tonnya kurang lebih 15-20 kg (tergantung serapannya). jika produksi jahe segarnya 2 ton, kebutuhan pupuknya adalah 40 kg. Atau kalau dibagi per polybag perlu 400 gr per polybag.

Sekarang, coba anda bayangkan dan dihitung sendiri, kira-kira dalam 1 polybag itu ada tidak ‘gizi’ K berupa KCl sebanyak 400gr. Atau kalau ditambahkan dengan pupuk cair yang diberikan, kira-kira bisa memenuhi tidak kebutuhan gizi sebanyak itu? Jawabannya saya sangat yakin : TIDAK. mbell degess kalau ada yang bilang YA.

Oleh karena itu, jangan heran dan jangan menyesal, kalau produksi jahenya tidak seperti yang telah diiklankan oleh para ‘sales pupuk’ atau para ‘penjual kecap basi’ lainnya. Saya sering mendapat cerita,baik itu langsung dari petani, atau dari group-group jahe di Facebook, yang mengkomplain jika hasil jahenya kecil-kecil dan tidak seperti yang mereja harapkan. Ya…maklum lah … lha wong ‘nutrisi’nya saja tidak cukup dan tidak seimbang… bagaimana bisa hasil rimpangnya besar-besar.

Baiklah, semoga ulasan singkat ini bermanfaat bagi kita semua.

sumber referensi : isroi.com
nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini

No comments:

Post a Comment