Sunday, 26 July 2015

Cara Menanam Jahe Merah : Teknik Vertikultur Dan Polybag

Cara menanam jahe merah pada dasarnya di lakukan pada lahan perkebunan atau tegalan. Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan cara menanam jahe merah dengan menggunakan media karung, polybag,  dengan mengabungkan metode vertikultur.

Menanam jahe metode vertikultur akan sangat menguntungkan para petani saat ini, yang memang tidak mempunyai lahan yang cukup luas untuk menanam jahe merah. Cara menanam jahe merah yang sangat efisien, praktis, dan hemat lahan.


Cara menanam jahe merah dengan cara vertikultur,Pertama harus diawali dengan pembuatan rak bertingkat untuk menyusun media tanam jahe, agar tidak memakan banyak tempat. lalu Anda juga harus menyiapkan media tanam lainnya seperti karung bekas atau polybag, fungsinya sebagai media tanam. Cara menanam jahe merah dalam media karung/polybag memiliki berbagai keuntungan yaitu:



  • Penggunaan tempat dan juga air jauh lebih efisien daripada bertani konvensional.
  • Media tanam dapat disesuaikan dengan barang yang ada di sekitar kita, diantaranya karung bekas, pot, dan polybag.
  • Lebih mudah dalam pemeliharaannya.
  • Hasil panen jahe lebih banyak, bahkan kalau lebih rajin dan tekun, efisiensi hasil panen bisa mencapai 80% dibandingkan cara konvensional.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara menanam jahe merah vertikultur, kami akan membagikan ilmunya dalam 2 cara budidaya jahe merah, Yakni menggunakan media polybag atau karung dibawah ini: 

1. Persiapan Media tanam jahe
Hal pertama yang harus dilakukan dalam cara menanam jahe merah vertikultur adalah menentukan media tanam apa yang akan Anda gunakan. Cara menanam jahe merah dapat dengan polybag, tetapi hal ini tergantung dari ketersediaan media yang Anda punya, untuk lebih menghemat biaya budidaya. Anda juga bisa memanfaatkan karung bekas yang terdapat di sekitar Anda.
Sesudah itu, barulah langkah berikutnyanya adalah mengisi polybag atau karung tersebut dengan media tanam yang terdiri dari tanah, pasir dan juga pupuk organik dengan komposisi 1 : 1 : 1. Untuk pupuknya sendiri sebaiknya menggunakan pupuk organik yakni pupuk kandang yang telah difermentasikan supaya lebih mudah diserap oleh media tanam di dalam karung atau polybag, dan sebagai kebutuhan kandungan unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan bibit jahe merah nantinya.
Seperti halnya cara menanam jahe gajah yang telah kami jelaskan pada Artikel sebelumnya, jika  media tanam terlalu asam. Maka sebaiknya di tambahkan KAPTAN / kapur pertanian, supaya PH tanah menjadi bagus / netral
2. Memilih Bibit Jahe Merah Yang Bagus
Sesudah media tanam siap, selanjutnya dalam cara menanam jahe merah adalah memilih bibit berkualitas agar hasil panen jahe nantinya lebih maksimal. Kriteria bibit jahe merah yang baik adalah berumur minimal 1 tahun, bebas dari berbagai macam hama dan penyakit, berwarna cerah dan tidak ada luka/lecet.
Sesudah bibit ungguan jahe merah diperoleh, selanjutnya adalah merendam bibit jahe merah  di dalam larutan fungisida kurang lebih 15 menit. Hal ini bertujuan agar bibit jahe merah bebas dari berbagai hama/penyakit akibat jamur maupun gangguan bakteri merugikan lainnya penyebab kebusukan.
Cara menanam jahe merah vertikultur selanjutnya adalah menyemai bibit jahe tersebut di area yang lembab serta jauhkan dari sinar matahari langsung. Anda dapat meletakkannya didalam gudang dengan diberi alas jerami. Taruhlah bibit jahe merah di atas jerami tersebut lalu tutup kembali dengan jerami ataupun alang – alang.
Pada tahap penyemaian bibit jahe, bibit perlu dikontrol setiap hari supaya kelembaban bibit jahe merah tetap terkendali. Atau apabila bibit terlalu kering, Anda dapat menyiramnya sedikit demi sedikit sampai kembali lembab. Biasanya tunas baru akan muncul setelah usia semai mencapai umur kurang lebih 2 minggu, dan sesudah tunas keluar, pertanda bibit jahe merah telah siap untuk dipindahkan.
3. Teknik Cara Menanam jahe Merah Vertikultur
Cara menanam jahe merah sesudah bibit keluar tunasnya, Anda bisa langsung memindahkannya kedalam media tanam yang telah Anda siapkan tadi.Lalu tancapkan 3 hingga 5 rimpang pada media tanam karung/polybag. Cara menanam jahe merah yang memperhatikan posisi tunas jahe. Dimana cara menanam jahe merah vertikultur ini diletakan dalam posisi berdiri, dengan mata tunas diatas. Sesudah itu timbun dengan tanah sedikit saja 3 sampai 5 cm atau tutup dengan media jerami yang sudah kering dengan ketebalan yang sama.
Siramlah bibit tersebut dengan air secukupnya, dan letakkan di daerah yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, hingga tunas mulai tumbuh daun,  karena tunas muda bisa menguning, akibat terkena paparan sinar matahari.
Berikut  ini gambar cara menanam jahe merah dengan media karung dan polybag
cara menanam jahe merah dalam karung


cara menanam jahe merah dalam polybag

4. Perawatan Jahe Merah
Cara menanam jahe merah juga tidak bisa lepas dari tahap perawatan. Diantaranya adalah dengan secara teratur menyirami bibit jahe yang masih muda tersebut setiap hari ( terlebih kalau musim kemarau ) untuk mengendalikan kelembaban tanaman jahe merah tersebut. Penyiraman secara rutin setiap sore hari harus dilakukan sampai usia tanaman mencapai kurang lebih  0 – 3 bulan.
Penyiangan tidak kalah penting dilakukan terlebih sebelum tanaman jahe merah mencapai usia 4 bulan. Penyiangan bertujuan untuk mengontrol gulma pengganggu yang bisa menyedot kandungan unsur hara tanah media tanam yang seharusnya hanya untuk tanaman jahe merah Anda.
Berikutnya cara menanam jahe merah juga perlu dilakukan pemupukan rutin agar kandungan unsur hara dalam media tanam tetap terjaga. Berikanlah pupuk susulan dengan menggunakan pupuk organik pada usia tanam kurang lebih 2 bulan dengan dosis kurang lebih seperlima dari kapasitas media tanam karung/polybag tersebut. Untuk hasil yang bagus, lakukan pemupukan sebanyak 3 kali sampai sebelum panen tiba.
5. Cara Panen Jahe Merah Vertikultur
Sesudah masa tanam mencapai 10 – 12 bulan, biasanya jahe merah telah siap dipanen. Tetapi untuk hasil terbaik, tunggulah sampai tanaman jahe merah berumur genap 1 tahun, agar tanaman jahe merah Anda saat di panen dalam keadaan benar – benar sudah cukup usia, dan tentu saja  supaya rimpang jahe merah bertambah bobotnya.
Cara panen jahe merah dengan media polybag/karung cukup mudah, Anda hanya tinggal merobek polybag/karung tersebut, lalu ambil rimpang jahe merah tersebut kemudian dibilas menggunakan air sampai bersih. Setelah itu di diamkan atau dijemur dan siap untuk dipasarkan atau dikonsumsi.
Demikianlah beberapa tips tentang cara menanam jahe merah vertikultur dengan media karung atau polybag yang sangat efisien. Cara menanam jahe merah dengan metode ini, umumnya hasil panen satu  karung, bisa menghasilkan rimpang jahe merah kurang lebih 2- 5 kg. Wah tentunya itu hasil panen yang sangat menggoda. Bagaimana ? Anda tertarik dan ingin mencobanya ???
Untuk tahu lebih lanjut jika ada yang kurang dipahami tentang cara menanam jahe merah, silahkan poskan komentar Anda. Terima Kasih

Manfaat Jahe Merah Bagi Kesehatan Tubuh

Manfaat Jahe Merah bagi kesehatan tubuh, jahe merah banyak dipilih karena dapat memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi jika dibanding jenis jahe lainnya. Manfaat umumnya bisa menambah nafsu makan serta menghangatkan badan.

manfaat jahe merah bagi kesehatan badan

Karena efek inilah orang cepat merasa sehat bugar dan gairah seksnya meningkat. Selain itu ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dua jenis jahe lainnya, yaitu jahe emprit dan jahe gajah, warna kulit dan daging jahe merah juga berbeda. Kulit jahe merah berwarna merah muda, dagingnya agak cokelat, dan memiliki serat sedikit kasar.


Tumbuhan ini lebih dikenal karena manfaatnya sebagai pencahar, antirematik, dan obat masuk angin. Di dalam Rimpang jahe merah mengandung banyak minyak asiri yang terdiri dari zingeberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan shogool. Kandungan lain jahe merah, yaitu minyak damar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat, dan gingerin.

Manfaat umumnya menghangatkan Tubuh, penambah nafsu makan, peluruh keringat, dan juga mencegah dan mengobati masuk angin. Selain itu, juga berguna untuk mengobati radang tenggorokan (bronkitis), rematik, sakit pinggang, lemah syahwat, sakit lambung, meningkatkan stamina, meredakan asma, mengobati pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, dan melancarkan air susu ibu.

Sampai saat ini memang belum ada riset mengenai khasiat jahe merah untuk mengatasi asma.

Namun, menurut DR. Suwijiyo Pramono, ahli fitofarmaka yang berasal dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, kemungkinan rasa hangat dikarenakan kandungan minyak asiri itulah yang menyebabkan rasa lega dan nyaman bagi penderita asma.

"Sebenarnya jahe merah tidak memiliki kandungan zat yang bersifat bronko splasmolitika (zat pelega saluran napas). Kemungkinan lain efek antihistamin pada jahe yang menyebabkan asma mereda," tutur doktor fitokimia lulusan Universite Toulose Perancis itu.

Namun, bagi Anda penderita asma sekaligus maag, sebaiknya menghindari konsumsi jahe merah. "Karena gingerolnya bisa bikin lambung panas dan iritasi," ujar dosen Fakultas Farmasi UGM ini.

Nama Latin jahe merah Zingiber officinale ini memang banyak manfaat. Dibuat sebagai minuman juga menyegarkan. Nama genus Zingiber yang berbentuk tanduk diberikan dikarenakan rimpangnya mirip cula yang tumbuh di kepala badak.

Kata Zingiber sendiri diserap dari bahasa Arab, Zanjabil. Kitab suci Alquran pada surat Al Insaan ayat 17 juga menyebut-nyebut soal jahe. Kurang lebih isinya: "Di dalam surga itu mereka diberi segelas minuman yang campurannya jahe."

Hasil olahan jahe merah kini telah dijual bebas di pasaran. Bentuknya bisa berupa rajangan kering atau simplisia, jahe instan, serbuk jahe, sirop jahe, dan permen, jadi memudahkan Anda untuk menikmatinya. Selamat mencoba!
manfaat jahe merah bagi kesehatan tubuh


Beberapa Produk Ramuan Jahe Merah dapat mengobati:

1.Untuk Mengobati Rematik

Cara pembuatan 1: Siapkan jahe merah segar 20 gram, temulawak 20 gram, cabe jawa 20 gram, kumis kucing 30 gram, daun komfrey 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas.Semua bahan dicuci bersih, rajang atau diiris tipis, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring. Minum 2 kali pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Supaya rasanya lebih segar, tambahkan 2 sendok makan madu dan perasan air jeruk nipis.

Cara pembuatan 2: Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun dewa segar 30 gram, irisan kering mahkota dewa 20 gram, daun meniran segar 30 gram, daun sendok 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil-kecil, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Bila suka, tambahkan madu.

2. Untuk Mengobati Keropos Tulang

Siapkan jahe merah segar 20 gram, kacang hijau 30 gram, biji cengkih 10 gram, kapulaga 10 gram, merica 15 gram, kayumanis 20 gram, dan air 4 gelas.Bahan-bahan dicuci bersih dan digeprok atau dimemarkan. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian disaring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. Supaya rasanya nikmat, bisa ditambahkan 2 sendok makan madu.

3. Untuk Mengobati Asma

Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun sambiloto 30 gram, daun randu 30 gram, daun lampes 20 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan setelah dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, lalu saring.Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. Supaya rasanya segar, dapat ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.v

4. Untuk Mengobati Stroke

Siapkan jahe merah 20 gram, mengkudu 40 gram, pule pandak 20 gram, daun dewa 30 gram, daun ciremai 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Setelah semua dicuci, dirajang atau diiris. Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu setengah) gelas, kemudian saring.Minum tiga kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan. Sekali minum 0.5 (setengah) gelas.

5.Untuk Menambah Gairah Seks

Siapkan jahe merah 15 gram, gingseng 30 gram, cabe jawa 20 gram, lada hitam 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci, direbus hingga air rebusan tersisa 2 gelas kemudian disaring.Minum 2 kali pada pagi dan sore. Sekali minum 1 gelas. Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni. Aduk hingga merata sebelum diminum.

Catatan: Supaya lebih aman, tetap harus berkonsultasi dengan ahli tanaman obat herbal atau ahli penyembuhan herbal.

Tuesday, 24 March 2015

Update Harga Bibit Jahe Merah Dan Jahe Gajah 24 Maret 2015

Update dulu gan untuk harga bibit jahe merah dan jahe gajah tanggal 24 maret 2015, Ayo monggo di order bibit jahenya mumpung masih ada stock, untuk cara order bisa dilihat disini


Jenis Bibit

Bentuk Bibit

Harga Bibit

Jahe Gajah

Tunas

Rp 1500/Batang

Jahe Merah

Tunas

Rp 1300/Batang

Jahe Gajah

Rimpang

Rp 23000/kg

Jahe Merah

Rimpang

Rp 20000/kg




Sekian dulu untuk update harga jahenya , nantikan update tips n trick seputar budidaya jahe merah dan jahe gajah organik.

Sunday, 22 March 2015

Cara Memilih Bibit Jahe Yang Baik Dan Benar Berdasarkan Bentuk Tunasnya

Bibit adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya jahe. Jika bibit yang kita tanam jelek maka sudah dapat di pastikan hasil panen jahenya pun jelek , jadi kita harus sangat teliti dalam hal pemilihan bibit jahe yang baik, jika dilihat dari bentuknya ada 2 macam bibit jahe yakni bibit jahe yang gemuk dan bibit jahe yang kurus, berikut akan kami jelaskan cara memilih mana yang bagus.

Yang harus diperhatikan, pertama, bibit jahe harus bebas dari berbagai macam hama ataupun penyakit , baik hama dalam bentuk hewan ataupun tumbuhan alias jamur,cek bagian rimpangnya dengan teliti biasanya jika terdapat hama maka rimpang terlihat bercak-bercak warna putih dan cacat pada bagian kulit bibit jahe.

Yang kedua, pilihlah bibit jahe yang besar/gendut berisi, jangan memilih bibit yang kecil dan kurus, lebih baik bibit gendut tunasnya sedikit dari pada kurus tapi tunasnya banyak, hal ini karena rimpang akan menjadi cadangan makanan pada fase bibit kalau cadangan makanannya sedikit sedangkan tunas jahenya banyak yah sudah dipastikan tidak akan cukup memenuhi kebutuhan makan jahe pada awal bibit.


Yang ketiga pilih bibit jahe yang memiliki tunas berukuran kecil/sedang, jangan memilih bibit jahe yang tunasnya gemuk dan besar penelitian membuktikan bahwa bibit jahe yang tunasnya kecil pertumbuhannya lebih cepat daripada bibit jahe yang tunas gemuk dan besar dari segi hasil panennya pun masih kalah dengan bibit jahe yang tunasnya kecil


Jadi kesimpulannya 
  1. pilihlah bibit jahe yang terbebas dari berbagai macam hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan bibit jahe
  2. pilihlah bibit jahe yang gemuk dan sedikit tunasnya daripada kecil tapi banyak tunasnya karena survival ratenya akn lebih besar pada fase bibit
  3. pilihlah bibit jahe yang sedang atau kecil tunasnya daripada yang tunasnya gemuk karena pertumbuhannya akan lebih cepat dan hasilnya pun terbukti lebih banyak
Demikian tips atau cara memilih bibit jahe yang berkualitas terima kasih atas kunjungan anda simak terus tips n trick seputar budidaya jahe dari bang kodhir , semoga bermanfaat

sumber referensi : isroi.com

nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini

Friday, 20 March 2015

Update Harga Jahe Merah Dan Jahe Gajah 20 Maret 2015

Berikut ini adalah daftar harga bibit jahe merah dan jahe gajah, ada 2 jenis yaitu dalam bentuk tunas dan rimpang atau kiloan, bagi yang berminat silahkan lihat cara order disini

Jenis Bibit

Bentuk Bibit

Harga

Jahe Merah
Tunas
Rp 1300 / batang
Jahe Gajah
Tunas
Rp 1500 / batang
Jahe Merah
Rimpang
Rp 20.000 / kg
Jahe Gajah
Rimpang
Rp 23.000 / kg



Bibit jahe rimpang
Bibit jahe tunas
Demikian untuk update harga bibit jahe tanggal 20 maret 2015, jika anda berminat silahkan menghubungi kami melalui kontak BBM atau WA yang tercantum diatas terima kasih atas kunjungan anda semoga bermanfaat

Pola dan Kebutuhan Nutrisi (pupuk) Tanaman Jahe

Semua mahluk hidup memerlukan asupan nutrisi, termasuk tanaman. nutrisi untuk tanaman yakni unsur hara mineral alias pupuk. Tanaman menyerap sari pati makanan dari dalam tanah dengan car menggunakan akar-akarnya. Jadi akar tanaman itu bisa dikatakan mulutnya tanaman. tetapi, tanaman juga mempunyai mulut yang terletak di daun. Mulut ini disebut juga dengan ‘stomata’ atau mulut daun. Mulut daun juga dapat digunakan untuk menyerap saripati nutrisi dan udara (CO2 dan O2). oleh Karena ‘mulut daun’ juga digunakan guna menyerap udara, ‘mulut daun’ ibarat ‘hidung tanaman’. Tanaman berbeda dengan mahluk lain dalam segi makan. ‘Makanan’ tanaman alias pupuk diserap/dimakan dalam bentuk mineral, karena itu orang orang juga sering menyebutnya saripati makanan.

‘Makanan’ atau pupuk tadi ada beberapa jenis, yang sering dibagi menjadi 2 kelompok utama. Gampangnya, ‘nutrisi’ tanaman ada 2 macam, yaitu: ‘gizi’ makro dan juga ‘gizi’ mikro. ‘Gizi’ makro adalah saripati/unsur makanan yang diperlukan dalam jumlah yang besar, sedangkan mikro adalah saripati makanan yang diperlukan dalam jumlah sedikit sekali. ‘Gizi’ makro yang diperlukan tanaman adalah N atau nitrogen, P alias fosfor, K alias potasium atau kalium, Ca atau calsium atau kapur dan Mg atau magnesium. Nah, sedangkan ‘gizi’ mikro hanya diperlukan dalam jumlah yang sangat-sangat sedikit, karena saking sedikitnya satuan yang digunakan juga sangat kecil, yaitu ppm atau seper sejuta.

Para ahli telh meneliti tentang pola makan tanaman jahe ini. Lagi2 ahlinya dari China dan India. (maaf saya cari sumber yang dari Indonesia tidak ketemu). Para ahli dari negeri penghasil utama jahe dunia itu mengamati serapan saripati makanan oleh tanaman jahe sejak masih tunas/bibit  hingga umur empat bulan. Umur empat bulan adalah umur panen jahe muda yang biasanya dilakukan oleh petani jahe di India dan juga China. Kalau di Indonesia biasanya umur 6-8 bulan. Karena tidak ada data dari Indonesia, saya gunakan saja data dari negeri lain itu.

Ternyata pola ‘makan’ tanaman jahe jika dibuat gambar grafik jadinya seperti gambar di bawah ini.


Dari grafik di tersebut terlihat jika pola ‘makan’ tanaman jahe menghasilkan kurva exponensial atau melengkung ke atas. Di tahap2 awal sedikit, lalu perlahan-lahan mulai naik, dan di akhirnya meningkat dengan sangat pesat. Pola ini bisa dipahami dengan car melihat tahap tahap pertumbuhan tanaman jahe (baca di sini: tahap-tahap pertumbuhan jahe). Di fase awal, yakni fase benih dan bibit, kebutuhan akan ‘makanan’ tanaman jahe lebih banyak dipenuhi oleh ‘simpanan makanan’ yang terdapat di dalam rimpang jahe. Kita tahu kalau tanaman jahe menimbun dan menyimpan cadangan makanannya di dalam rimpangnya, karena itulah rimpangnya besar dan dipenuhi gizi. Serapan saripati/unsur makanan dari dalam tanah di fase-fase ini adalah kecil. Di jurnal lain dijelaskan jika efisiensi pupuk N (nitrogen) pada tahap ini hanya sekitar 20%. Kecil sekali bukan.


Tanaman jahe mulai rakus terhadap ‘makanan’ sesudah masuk ke fase percabangan 3 dan pembesaran rimpangnya. Khususnya di tahap pembesaran rimpang, jahe rakus sekali. Ibaratnya jahe seperti setan yang kelaparan, apa saja akan dimakannya. Dia membutuhkan asupan nutrisi/makanan yang sangat banyak. Tidak hanya banyak, namun juga harus seimbang. Kalau tidak seimbang walaupun ada banyak, tumbuhnya juga tidak akan bisa normal.

Kebutuhan ‘nutrisi’ tanaman jahe berdasarkan dari yang terbesar ke yang paling kecil adalah K > N > Mg > Ca > P (Xun et al., 1993). Artinya, tanaman jahe amat membutuhkan banyak asupan gizi K,  lalu N, kemudian Mg dan seterusnya. Jadi, jika petani jahe memberi ‘makan’ alias memupuk tanaman dengan pupuk yang mengandung banyak N dan P-nya ya…kurang tepat dan tidak cocok dengan kebutuhan ‘gizi’ tanaman jahe. jika dibuat perbandingan, jika ‘gizi’ N diberikan satu bagian, maka ‘gizi’ K-nya diberikan minimal 2 kali lipatnya, sedangkan Mg dan Ca hanya seperlima, dan untuk ‘gizi’ P lebih kecil, hanya sepersepuluhnya.

peneliti China (Kun et al, 1994) juga sudah menghitung berapa kebutuhan ‘gizi’ atau pupuk berdasarkan hasil rimpang jahenya. Koh Kun menghitung, kebutuhan ‘nutrisi’ tanaman untuk setiap 1 ton jahe segar adalah N (nitrogen) sebesar 6.34 kg, P (fosfat, .P2O5) sebanyak 0.75 kg, K (potasium, K2O) sebesar 9,27 kg, Mg sebanyak 1.36 kg dan Ca juga sebanyak 1.3 kg. (Catatan: Perlu diperhatikan, untuk kebutuhan ‘gizi’ ini disebutkan melalui bentuk N, P2O5, K2O, Mg dan Ca. Bukan berupa bentuk urea, tsp, kcl, dll. Jangan salah interprestasi dan ceroboh mengaplikasikan data ini).

acuan ini bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan ‘gizi’ jahe kalau kita ingin produksinya, sebagai contoh: 20 kg jahe segar/polybag. (Saya beril contoh ini, karena ada orang yang mempromosikan jika jahe dalam polybag bisa menghasilkan 20kg). seumpama saja ada 100 polybag, jadi jahe segar dapat 2 ton alias 2000 kg. Kebutuhan nutrisinya tinggal dikalikan 2 saja dari data di atas. Contoh untuk Kalium saja, kalau diberikan dalam bentuk KCl, kebutuhan /tonnya kurang lebih 15-20 kg (tergantung serapannya). jika produksi jahe segarnya 2 ton, kebutuhan pupuknya adalah 40 kg. Atau kalau dibagi per polybag perlu 400 gr per polybag.

Sekarang, coba anda bayangkan dan dihitung sendiri, kira-kira dalam 1 polybag itu ada tidak ‘gizi’ K berupa KCl sebanyak 400gr. Atau kalau ditambahkan dengan pupuk cair yang diberikan, kira-kira bisa memenuhi tidak kebutuhan gizi sebanyak itu? Jawabannya saya sangat yakin : TIDAK. mbell degess kalau ada yang bilang YA.

Oleh karena itu, jangan heran dan jangan menyesal, kalau produksi jahenya tidak seperti yang telah diiklankan oleh para ‘sales pupuk’ atau para ‘penjual kecap basi’ lainnya. Saya sering mendapat cerita,baik itu langsung dari petani, atau dari group-group jahe di Facebook, yang mengkomplain jika hasil jahenya kecil-kecil dan tidak seperti yang mereja harapkan. Ya…maklum lah … lha wong ‘nutrisi’nya saja tidak cukup dan tidak seimbang… bagaimana bisa hasil rimpangnya besar-besar.

Baiklah, semoga ulasan singkat ini bermanfaat bagi kita semua.

sumber referensi : isroi.com
nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini

Hasil Penelitian di China Dapat Memproduksi Jahe Gajah Hingga 88 ton/ha

Dari data yang dikeluarkan oleh http://www.mapsofworld.com, mengatakan bahwa China adalah produsen jahe peringkat 2 terbesar di dunia setelah India. sedangkan Indonesia  berada di urutan ke 6 setelah Thailand. Harus kitaiakui bahwa China memang no 1 dibidang ini. Saya coba  cari bagaimana riset di China mengenai jahe ini. Alhasil sungguh hebat. Sejak satu dekade lebih dilakukan riset secara intensif tentang jahe di negara China. Hasilnya tidak hanya terhenti di jurnal dan ‘nganggur’ di perpustakaan. Produksi jahe di China meningkat secara signifikan dan kini berada di urutan no. 2 di dunia.


Meskipun sebagian besar literatur ilmiah mengenai jahe ditulis dalam bahasa China, untungnya bagian yang abstrak masih di tulis dengan bahasa Inggris, jadi saya masih bisa membaca intisari dari penelitian ini. Ketika mencari info saya memanfaatkan mesin pencari milik Google yang khusus untuk jurnal-jurnal ilmiah, yakni Google Schoolar. tidak sedikit daftar terbitan yang muncul. Memang sebagian besar berasal dari 2 negera produsen ton jahe dunia: India dan China. Saya tertarik dengan riset-riset di China. Karena risetnya sangat komprehensif, dari semua sisi. Karena tidak heran kalau hasilnya juga luar biasa.

Dari literatur itu saya dapatkan sebuah peningkatan dan pencapaian yang sangat signifikan.
- Tahun 2006 Chuang et al melaporkan jika hasil risetnya bisa memproduksi jahe hingga 58 ton/ha.
- Tahun 2007 Kong et al melaporkan jika hasil penelitiannya bisa menghasilkan produksi jahe mencapai 60 ton/hektar. Naik sedikit, tapi kemajuan yang tidak kecil.
- Tahun 2009 Dong et al melaporkan pencapaian yang diluar dugaan, produksi jahenya bisa mencapai 88 ton/ha. aje gilee
Di Indonesia juga banyak penelitian mengenai jahe. Lembaga riset yang bertanggung jawab adalah Bogor dan balitro. Sepanjang yang telah saya temukan dari literatur yang tersedia di web. Produksi jahe gajah di Indonesia baru mencapai 25-30 ton/ha. tidak sampai setengah dari produksi negara China/Tiongkok.

Hebatnya lagi, umur jahe di China hanya 5 bulan (160 hari). Artinya dalam setahun orang China bisa menanam jahe 2 kali lipat. Nah, di Indonesia masa panen jahe sekitar 8-10 bulan. Setahun hanya sekali panen.

Budidaya jahe gajah dan jahe-jahe yang lain sedang populer di Indonesia. Permintaan ekspor dari Indonesia sedang naik. Konon, buyer-buyer international mengalihkan pembelian jahe dari negera-negara top produsen ke Indonesia. Entah apa alasannya tidak tahu. Tapi, yang jelas akibat permintaan ini, pertanian jahe di Indonesia sedang marak-maraknya. Harga jahe di Indonesia juga sedang bagus saat ini. Bahkan lebih tinggi dari harga market jahe di pasaran dunia. Aneh, bukan?

Budidaya jahe yang sekarang ngetrend di Indonesia adalah budidaya dengan menggunakan polybag. Saya hanya mendengar cerita dari orang-orang, kalau produksi jahe gajah dalam polybag bisa mencapai 10 kg. Jika ini benar, hasil ini equivalen dengan 60 ton/ha. Hasil yang sangat-sangat fantastis. tapi, bagi saya juga sekaligus meragukan. Hasil penelitian Balitro saja paling banter cuma 30 ton/ha….??? Kenapa saya tidak percaya 100% dengan cerita ini, karena yang mengatakan adalah sales.

selisih produksi yang sangat besar ini, bagi saya, justru memicu dan menantang: menantang mencari cara bagaimana produksi jahe Indonesia bisa menyaingi China.

Meskipun saya hanya membaca sekilas, beberapa penelitian di China. ya Maklum tidak bisa membaca tulisan China. Budidaya jahe gajah di China menggunakan teknologi pupuk yang lengkap. Media tanamnya diteliti dengan detail. Kemudian komposisi pupuk, sumber pupuknya, perbandingan pupuknya, cara pemakaiannya, dosis, cara aplikasinya. Bahkan di China ada penelitian untuk meneliti kombinasi sumber pupuk makro yang berbeda dalam hal bentuknya. Selain menggunakan pupuk kimia, China juga menggunakan pupuk organik dalam jumlah banyak.

Sekarang mungkin jahe gajah di Indonesia sedang naik daun. Kalau petani kita tidak kreatif dan peneliti jahe kita tidak bergerak cepat, tidak akan bisa mengalahkan China dalam hal produktivitas. Produksi jahe di china sangat effisien, dan harganya bisa sangat terjangkau.


Harus kejar-kejaran nih. Tahun depan, saat Indonesia musim panen jahe, di Vietnam, China, dan India mungkin juga sedang masa panen. Pasaran dunia akan dibanjiri jahe. Kalau harga dan kualitas jahe tidak memenuhi standar, jangan berharap bisa bersaing di pasaran Internasional.


nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini