Sunday, 26 July 2015

Cara Menanam Jahe Merah : Teknik Vertikultur Dan Polybag

Cara menanam jahe merah pada dasarnya di lakukan pada lahan perkebunan atau tegalan. Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan cara menanam jahe merah dengan menggunakan media karung, polybag,  dengan mengabungkan metode vertikultur.

Menanam jahe metode vertikultur akan sangat menguntungkan para petani saat ini, yang memang tidak mempunyai lahan yang cukup luas untuk menanam jahe merah. Cara menanam jahe merah yang sangat efisien, praktis, dan hemat lahan.


Cara menanam jahe merah dengan cara vertikultur,Pertama harus diawali dengan pembuatan rak bertingkat untuk menyusun media tanam jahe, agar tidak memakan banyak tempat. lalu Anda juga harus menyiapkan media tanam lainnya seperti karung bekas atau polybag, fungsinya sebagai media tanam. Cara menanam jahe merah dalam media karung/polybag memiliki berbagai keuntungan yaitu:



  • Penggunaan tempat dan juga air jauh lebih efisien daripada bertani konvensional.
  • Media tanam dapat disesuaikan dengan barang yang ada di sekitar kita, diantaranya karung bekas, pot, dan polybag.
  • Lebih mudah dalam pemeliharaannya.
  • Hasil panen jahe lebih banyak, bahkan kalau lebih rajin dan tekun, efisiensi hasil panen bisa mencapai 80% dibandingkan cara konvensional.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang cara menanam jahe merah vertikultur, kami akan membagikan ilmunya dalam 2 cara budidaya jahe merah, Yakni menggunakan media polybag atau karung dibawah ini: 

1. Persiapan Media tanam jahe
Hal pertama yang harus dilakukan dalam cara menanam jahe merah vertikultur adalah menentukan media tanam apa yang akan Anda gunakan. Cara menanam jahe merah dapat dengan polybag, tetapi hal ini tergantung dari ketersediaan media yang Anda punya, untuk lebih menghemat biaya budidaya. Anda juga bisa memanfaatkan karung bekas yang terdapat di sekitar Anda.
Sesudah itu, barulah langkah berikutnyanya adalah mengisi polybag atau karung tersebut dengan media tanam yang terdiri dari tanah, pasir dan juga pupuk organik dengan komposisi 1 : 1 : 1. Untuk pupuknya sendiri sebaiknya menggunakan pupuk organik yakni pupuk kandang yang telah difermentasikan supaya lebih mudah diserap oleh media tanam di dalam karung atau polybag, dan sebagai kebutuhan kandungan unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan bibit jahe merah nantinya.
Seperti halnya cara menanam jahe gajah yang telah kami jelaskan pada Artikel sebelumnya, jika  media tanam terlalu asam. Maka sebaiknya di tambahkan KAPTAN / kapur pertanian, supaya PH tanah menjadi bagus / netral
2. Memilih Bibit Jahe Merah Yang Bagus
Sesudah media tanam siap, selanjutnya dalam cara menanam jahe merah adalah memilih bibit berkualitas agar hasil panen jahe nantinya lebih maksimal. Kriteria bibit jahe merah yang baik adalah berumur minimal 1 tahun, bebas dari berbagai macam hama dan penyakit, berwarna cerah dan tidak ada luka/lecet.
Sesudah bibit ungguan jahe merah diperoleh, selanjutnya adalah merendam bibit jahe merah  di dalam larutan fungisida kurang lebih 15 menit. Hal ini bertujuan agar bibit jahe merah bebas dari berbagai hama/penyakit akibat jamur maupun gangguan bakteri merugikan lainnya penyebab kebusukan.
Cara menanam jahe merah vertikultur selanjutnya adalah menyemai bibit jahe tersebut di area yang lembab serta jauhkan dari sinar matahari langsung. Anda dapat meletakkannya didalam gudang dengan diberi alas jerami. Taruhlah bibit jahe merah di atas jerami tersebut lalu tutup kembali dengan jerami ataupun alang – alang.
Pada tahap penyemaian bibit jahe, bibit perlu dikontrol setiap hari supaya kelembaban bibit jahe merah tetap terkendali. Atau apabila bibit terlalu kering, Anda dapat menyiramnya sedikit demi sedikit sampai kembali lembab. Biasanya tunas baru akan muncul setelah usia semai mencapai umur kurang lebih 2 minggu, dan sesudah tunas keluar, pertanda bibit jahe merah telah siap untuk dipindahkan.
3. Teknik Cara Menanam jahe Merah Vertikultur
Cara menanam jahe merah sesudah bibit keluar tunasnya, Anda bisa langsung memindahkannya kedalam media tanam yang telah Anda siapkan tadi.Lalu tancapkan 3 hingga 5 rimpang pada media tanam karung/polybag. Cara menanam jahe merah yang memperhatikan posisi tunas jahe. Dimana cara menanam jahe merah vertikultur ini diletakan dalam posisi berdiri, dengan mata tunas diatas. Sesudah itu timbun dengan tanah sedikit saja 3 sampai 5 cm atau tutup dengan media jerami yang sudah kering dengan ketebalan yang sama.
Siramlah bibit tersebut dengan air secukupnya, dan letakkan di daerah yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, hingga tunas mulai tumbuh daun,  karena tunas muda bisa menguning, akibat terkena paparan sinar matahari.
Berikut  ini gambar cara menanam jahe merah dengan media karung dan polybag
cara menanam jahe merah dalam karung


cara menanam jahe merah dalam polybag

4. Perawatan Jahe Merah
Cara menanam jahe merah juga tidak bisa lepas dari tahap perawatan. Diantaranya adalah dengan secara teratur menyirami bibit jahe yang masih muda tersebut setiap hari ( terlebih kalau musim kemarau ) untuk mengendalikan kelembaban tanaman jahe merah tersebut. Penyiraman secara rutin setiap sore hari harus dilakukan sampai usia tanaman mencapai kurang lebih  0 – 3 bulan.
Penyiangan tidak kalah penting dilakukan terlebih sebelum tanaman jahe merah mencapai usia 4 bulan. Penyiangan bertujuan untuk mengontrol gulma pengganggu yang bisa menyedot kandungan unsur hara tanah media tanam yang seharusnya hanya untuk tanaman jahe merah Anda.
Berikutnya cara menanam jahe merah juga perlu dilakukan pemupukan rutin agar kandungan unsur hara dalam media tanam tetap terjaga. Berikanlah pupuk susulan dengan menggunakan pupuk organik pada usia tanam kurang lebih 2 bulan dengan dosis kurang lebih seperlima dari kapasitas media tanam karung/polybag tersebut. Untuk hasil yang bagus, lakukan pemupukan sebanyak 3 kali sampai sebelum panen tiba.
5. Cara Panen Jahe Merah Vertikultur
Sesudah masa tanam mencapai 10 – 12 bulan, biasanya jahe merah telah siap dipanen. Tetapi untuk hasil terbaik, tunggulah sampai tanaman jahe merah berumur genap 1 tahun, agar tanaman jahe merah Anda saat di panen dalam keadaan benar – benar sudah cukup usia, dan tentu saja  supaya rimpang jahe merah bertambah bobotnya.
Cara panen jahe merah dengan media polybag/karung cukup mudah, Anda hanya tinggal merobek polybag/karung tersebut, lalu ambil rimpang jahe merah tersebut kemudian dibilas menggunakan air sampai bersih. Setelah itu di diamkan atau dijemur dan siap untuk dipasarkan atau dikonsumsi.
Demikianlah beberapa tips tentang cara menanam jahe merah vertikultur dengan media karung atau polybag yang sangat efisien. Cara menanam jahe merah dengan metode ini, umumnya hasil panen satu  karung, bisa menghasilkan rimpang jahe merah kurang lebih 2- 5 kg. Wah tentunya itu hasil panen yang sangat menggoda. Bagaimana ? Anda tertarik dan ingin mencobanya ???
Untuk tahu lebih lanjut jika ada yang kurang dipahami tentang cara menanam jahe merah, silahkan poskan komentar Anda. Terima Kasih

Manfaat Jahe Merah Bagi Kesehatan Tubuh

Manfaat Jahe Merah bagi kesehatan tubuh, jahe merah banyak dipilih karena dapat memberikan rasa pahit dan pedas lebih tinggi jika dibanding jenis jahe lainnya. Manfaat umumnya bisa menambah nafsu makan serta menghangatkan badan.

manfaat jahe merah bagi kesehatan badan

Karena efek inilah orang cepat merasa sehat bugar dan gairah seksnya meningkat. Selain itu ukurannya lebih kecil jika dibandingkan dua jenis jahe lainnya, yaitu jahe emprit dan jahe gajah, warna kulit dan daging jahe merah juga berbeda. Kulit jahe merah berwarna merah muda, dagingnya agak cokelat, dan memiliki serat sedikit kasar.


Tumbuhan ini lebih dikenal karena manfaatnya sebagai pencahar, antirematik, dan obat masuk angin. Di dalam Rimpang jahe merah mengandung banyak minyak asiri yang terdiri dari zingeberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral, dan shogool. Kandungan lain jahe merah, yaitu minyak damar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat, dan gingerin.

Manfaat umumnya menghangatkan Tubuh, penambah nafsu makan, peluruh keringat, dan juga mencegah dan mengobati masuk angin. Selain itu, juga berguna untuk mengobati radang tenggorokan (bronkitis), rematik, sakit pinggang, lemah syahwat, sakit lambung, meningkatkan stamina, meredakan asma, mengobati pusing, nyeri otot, ejakulasi dini, dan melancarkan air susu ibu.

Sampai saat ini memang belum ada riset mengenai khasiat jahe merah untuk mengatasi asma.

Namun, menurut DR. Suwijiyo Pramono, ahli fitofarmaka yang berasal dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, kemungkinan rasa hangat dikarenakan kandungan minyak asiri itulah yang menyebabkan rasa lega dan nyaman bagi penderita asma.

"Sebenarnya jahe merah tidak memiliki kandungan zat yang bersifat bronko splasmolitika (zat pelega saluran napas). Kemungkinan lain efek antihistamin pada jahe yang menyebabkan asma mereda," tutur doktor fitokimia lulusan Universite Toulose Perancis itu.

Namun, bagi Anda penderita asma sekaligus maag, sebaiknya menghindari konsumsi jahe merah. "Karena gingerolnya bisa bikin lambung panas dan iritasi," ujar dosen Fakultas Farmasi UGM ini.

Nama Latin jahe merah Zingiber officinale ini memang banyak manfaat. Dibuat sebagai minuman juga menyegarkan. Nama genus Zingiber yang berbentuk tanduk diberikan dikarenakan rimpangnya mirip cula yang tumbuh di kepala badak.

Kata Zingiber sendiri diserap dari bahasa Arab, Zanjabil. Kitab suci Alquran pada surat Al Insaan ayat 17 juga menyebut-nyebut soal jahe. Kurang lebih isinya: "Di dalam surga itu mereka diberi segelas minuman yang campurannya jahe."

Hasil olahan jahe merah kini telah dijual bebas di pasaran. Bentuknya bisa berupa rajangan kering atau simplisia, jahe instan, serbuk jahe, sirop jahe, dan permen, jadi memudahkan Anda untuk menikmatinya. Selamat mencoba!
manfaat jahe merah bagi kesehatan tubuh


Beberapa Produk Ramuan Jahe Merah dapat mengobati:

1.Untuk Mengobati Rematik

Cara pembuatan 1: Siapkan jahe merah segar 20 gram, temulawak 20 gram, cabe jawa 20 gram, kumis kucing 30 gram, daun komfrey 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas.Semua bahan dicuci bersih, rajang atau diiris tipis, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring. Minum 2 kali pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Supaya rasanya lebih segar, tambahkan 2 sendok makan madu dan perasan air jeruk nipis.

Cara pembuatan 2: Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun dewa segar 30 gram, irisan kering mahkota dewa 20 gram, daun meniran segar 30 gram, daun sendok 30 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil-kecil, lalu direbus. Tunggu hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian saring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari, sekali minum 1 gelas. Bila suka, tambahkan madu.

2. Untuk Mengobati Keropos Tulang

Siapkan jahe merah segar 20 gram, kacang hijau 30 gram, biji cengkih 10 gram, kapulaga 10 gram, merica 15 gram, kayumanis 20 gram, dan air 4 gelas.Bahan-bahan dicuci bersih dan digeprok atau dimemarkan. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, kemudian disaring. Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. Supaya rasanya nikmat, bisa ditambahkan 2 sendok makan madu.

3. Untuk Mengobati Asma

Siapkan jahe merah segar 20 gram, daun sambiloto 30 gram, daun randu 30 gram, daun lampes 20 gram, dan air untuk minum 4 gelas. Semua bahan setelah dicuci bersih, diiris atau dirajang kecil. Rebus hingga air rebusan tersisa 2 gelas, lalu saring.Minum 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan. Sekali minum 1 gelas. Supaya rasanya segar, dapat ditambahkan madu dan perasan jeruk nipis.v

4. Untuk Mengobati Stroke

Siapkan jahe merah 20 gram, mengkudu 40 gram, pule pandak 20 gram, daun dewa 30 gram, daun ciremai 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Setelah semua dicuci, dirajang atau diiris. Rebus dengan air 4 gelas hingga air rebusan tersisa 1,5 (satu setengah) gelas, kemudian saring.Minum tiga kali pada pagi, siang, dan sore setelah makan. Sekali minum 0.5 (setengah) gelas.

5.Untuk Menambah Gairah Seks

Siapkan jahe merah 15 gram, gingseng 30 gram, cabe jawa 20 gram, lada hitam 20 gram, air untuk minum 4 gelas. Semua bahan dicuci, direbus hingga air rebusan tersisa 2 gelas kemudian disaring.Minum 2 kali pada pagi dan sore. Sekali minum 1 gelas. Bisa tambahkan kuning telur 1 butir dan 2 sendok makan madu murni. Aduk hingga merata sebelum diminum.

Catatan: Supaya lebih aman, tetap harus berkonsultasi dengan ahli tanaman obat herbal atau ahli penyembuhan herbal.

Tuesday, 24 March 2015

Update Harga Bibit Jahe Merah Dan Jahe Gajah 24 Maret 2015

Update dulu gan untuk harga bibit jahe merah dan jahe gajah tanggal 24 maret 2015, Ayo monggo di order bibit jahenya mumpung masih ada stock, untuk cara order bisa dilihat disini


Jenis Bibit

Bentuk Bibit

Harga Bibit

Jahe Gajah

Tunas

Rp 1500/Batang

Jahe Merah

Tunas

Rp 1300/Batang

Jahe Gajah

Rimpang

Rp 23000/kg

Jahe Merah

Rimpang

Rp 20000/kg




Sekian dulu untuk update harga jahenya , nantikan update tips n trick seputar budidaya jahe merah dan jahe gajah organik.

Sunday, 22 March 2015

Cara Memilih Bibit Jahe Yang Baik Dan Benar Berdasarkan Bentuk Tunasnya

Bibit adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam budidaya jahe. Jika bibit yang kita tanam jelek maka sudah dapat di pastikan hasil panen jahenya pun jelek , jadi kita harus sangat teliti dalam hal pemilihan bibit jahe yang baik, jika dilihat dari bentuknya ada 2 macam bibit jahe yakni bibit jahe yang gemuk dan bibit jahe yang kurus, berikut akan kami jelaskan cara memilih mana yang bagus.

Yang harus diperhatikan, pertama, bibit jahe harus bebas dari berbagai macam hama ataupun penyakit , baik hama dalam bentuk hewan ataupun tumbuhan alias jamur,cek bagian rimpangnya dengan teliti biasanya jika terdapat hama maka rimpang terlihat bercak-bercak warna putih dan cacat pada bagian kulit bibit jahe.

Yang kedua, pilihlah bibit jahe yang besar/gendut berisi, jangan memilih bibit yang kecil dan kurus, lebih baik bibit gendut tunasnya sedikit dari pada kurus tapi tunasnya banyak, hal ini karena rimpang akan menjadi cadangan makanan pada fase bibit kalau cadangan makanannya sedikit sedangkan tunas jahenya banyak yah sudah dipastikan tidak akan cukup memenuhi kebutuhan makan jahe pada awal bibit.


Yang ketiga pilih bibit jahe yang memiliki tunas berukuran kecil/sedang, jangan memilih bibit jahe yang tunasnya gemuk dan besar penelitian membuktikan bahwa bibit jahe yang tunasnya kecil pertumbuhannya lebih cepat daripada bibit jahe yang tunas gemuk dan besar dari segi hasil panennya pun masih kalah dengan bibit jahe yang tunasnya kecil


Jadi kesimpulannya 
  1. pilihlah bibit jahe yang terbebas dari berbagai macam hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan bibit jahe
  2. pilihlah bibit jahe yang gemuk dan sedikit tunasnya daripada kecil tapi banyak tunasnya karena survival ratenya akn lebih besar pada fase bibit
  3. pilihlah bibit jahe yang sedang atau kecil tunasnya daripada yang tunasnya gemuk karena pertumbuhannya akan lebih cepat dan hasilnya pun terbukti lebih banyak
Demikian tips atau cara memilih bibit jahe yang berkualitas terima kasih atas kunjungan anda simak terus tips n trick seputar budidaya jahe dari bang kodhir , semoga bermanfaat

sumber referensi : isroi.com

nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini

Friday, 20 March 2015

Update Harga Jahe Merah Dan Jahe Gajah 20 Maret 2015

Berikut ini adalah daftar harga bibit jahe merah dan jahe gajah, ada 2 jenis yaitu dalam bentuk tunas dan rimpang atau kiloan, bagi yang berminat silahkan lihat cara order disini

Jenis Bibit

Bentuk Bibit

Harga

Jahe Merah
Tunas
Rp 1300 / batang
Jahe Gajah
Tunas
Rp 1500 / batang
Jahe Merah
Rimpang
Rp 20.000 / kg
Jahe Gajah
Rimpang
Rp 23.000 / kg



Bibit jahe rimpang
Bibit jahe tunas
Demikian untuk update harga bibit jahe tanggal 20 maret 2015, jika anda berminat silahkan menghubungi kami melalui kontak BBM atau WA yang tercantum diatas terima kasih atas kunjungan anda semoga bermanfaat

Pola dan Kebutuhan Nutrisi (pupuk) Tanaman Jahe

Semua mahluk hidup memerlukan asupan nutrisi, termasuk tanaman. nutrisi untuk tanaman yakni unsur hara mineral alias pupuk. Tanaman menyerap sari pati makanan dari dalam tanah dengan car menggunakan akar-akarnya. Jadi akar tanaman itu bisa dikatakan mulutnya tanaman. tetapi, tanaman juga mempunyai mulut yang terletak di daun. Mulut ini disebut juga dengan ‘stomata’ atau mulut daun. Mulut daun juga dapat digunakan untuk menyerap saripati nutrisi dan udara (CO2 dan O2). oleh Karena ‘mulut daun’ juga digunakan guna menyerap udara, ‘mulut daun’ ibarat ‘hidung tanaman’. Tanaman berbeda dengan mahluk lain dalam segi makan. ‘Makanan’ tanaman alias pupuk diserap/dimakan dalam bentuk mineral, karena itu orang orang juga sering menyebutnya saripati makanan.

‘Makanan’ atau pupuk tadi ada beberapa jenis, yang sering dibagi menjadi 2 kelompok utama. Gampangnya, ‘nutrisi’ tanaman ada 2 macam, yaitu: ‘gizi’ makro dan juga ‘gizi’ mikro. ‘Gizi’ makro adalah saripati/unsur makanan yang diperlukan dalam jumlah yang besar, sedangkan mikro adalah saripati makanan yang diperlukan dalam jumlah sedikit sekali. ‘Gizi’ makro yang diperlukan tanaman adalah N atau nitrogen, P alias fosfor, K alias potasium atau kalium, Ca atau calsium atau kapur dan Mg atau magnesium. Nah, sedangkan ‘gizi’ mikro hanya diperlukan dalam jumlah yang sangat-sangat sedikit, karena saking sedikitnya satuan yang digunakan juga sangat kecil, yaitu ppm atau seper sejuta.

Para ahli telh meneliti tentang pola makan tanaman jahe ini. Lagi2 ahlinya dari China dan India. (maaf saya cari sumber yang dari Indonesia tidak ketemu). Para ahli dari negeri penghasil utama jahe dunia itu mengamati serapan saripati makanan oleh tanaman jahe sejak masih tunas/bibit  hingga umur empat bulan. Umur empat bulan adalah umur panen jahe muda yang biasanya dilakukan oleh petani jahe di India dan juga China. Kalau di Indonesia biasanya umur 6-8 bulan. Karena tidak ada data dari Indonesia, saya gunakan saja data dari negeri lain itu.

Ternyata pola ‘makan’ tanaman jahe jika dibuat gambar grafik jadinya seperti gambar di bawah ini.


Dari grafik di tersebut terlihat jika pola ‘makan’ tanaman jahe menghasilkan kurva exponensial atau melengkung ke atas. Di tahap2 awal sedikit, lalu perlahan-lahan mulai naik, dan di akhirnya meningkat dengan sangat pesat. Pola ini bisa dipahami dengan car melihat tahap tahap pertumbuhan tanaman jahe (baca di sini: tahap-tahap pertumbuhan jahe). Di fase awal, yakni fase benih dan bibit, kebutuhan akan ‘makanan’ tanaman jahe lebih banyak dipenuhi oleh ‘simpanan makanan’ yang terdapat di dalam rimpang jahe. Kita tahu kalau tanaman jahe menimbun dan menyimpan cadangan makanannya di dalam rimpangnya, karena itulah rimpangnya besar dan dipenuhi gizi. Serapan saripati/unsur makanan dari dalam tanah di fase-fase ini adalah kecil. Di jurnal lain dijelaskan jika efisiensi pupuk N (nitrogen) pada tahap ini hanya sekitar 20%. Kecil sekali bukan.


Tanaman jahe mulai rakus terhadap ‘makanan’ sesudah masuk ke fase percabangan 3 dan pembesaran rimpangnya. Khususnya di tahap pembesaran rimpang, jahe rakus sekali. Ibaratnya jahe seperti setan yang kelaparan, apa saja akan dimakannya. Dia membutuhkan asupan nutrisi/makanan yang sangat banyak. Tidak hanya banyak, namun juga harus seimbang. Kalau tidak seimbang walaupun ada banyak, tumbuhnya juga tidak akan bisa normal.

Kebutuhan ‘nutrisi’ tanaman jahe berdasarkan dari yang terbesar ke yang paling kecil adalah K > N > Mg > Ca > P (Xun et al., 1993). Artinya, tanaman jahe amat membutuhkan banyak asupan gizi K,  lalu N, kemudian Mg dan seterusnya. Jadi, jika petani jahe memberi ‘makan’ alias memupuk tanaman dengan pupuk yang mengandung banyak N dan P-nya ya…kurang tepat dan tidak cocok dengan kebutuhan ‘gizi’ tanaman jahe. jika dibuat perbandingan, jika ‘gizi’ N diberikan satu bagian, maka ‘gizi’ K-nya diberikan minimal 2 kali lipatnya, sedangkan Mg dan Ca hanya seperlima, dan untuk ‘gizi’ P lebih kecil, hanya sepersepuluhnya.

peneliti China (Kun et al, 1994) juga sudah menghitung berapa kebutuhan ‘gizi’ atau pupuk berdasarkan hasil rimpang jahenya. Koh Kun menghitung, kebutuhan ‘nutrisi’ tanaman untuk setiap 1 ton jahe segar adalah N (nitrogen) sebesar 6.34 kg, P (fosfat, .P2O5) sebanyak 0.75 kg, K (potasium, K2O) sebesar 9,27 kg, Mg sebanyak 1.36 kg dan Ca juga sebanyak 1.3 kg. (Catatan: Perlu diperhatikan, untuk kebutuhan ‘gizi’ ini disebutkan melalui bentuk N, P2O5, K2O, Mg dan Ca. Bukan berupa bentuk urea, tsp, kcl, dll. Jangan salah interprestasi dan ceroboh mengaplikasikan data ini).

acuan ini bisa digunakan untuk menghitung kebutuhan ‘gizi’ jahe kalau kita ingin produksinya, sebagai contoh: 20 kg jahe segar/polybag. (Saya beril contoh ini, karena ada orang yang mempromosikan jika jahe dalam polybag bisa menghasilkan 20kg). seumpama saja ada 100 polybag, jadi jahe segar dapat 2 ton alias 2000 kg. Kebutuhan nutrisinya tinggal dikalikan 2 saja dari data di atas. Contoh untuk Kalium saja, kalau diberikan dalam bentuk KCl, kebutuhan /tonnya kurang lebih 15-20 kg (tergantung serapannya). jika produksi jahe segarnya 2 ton, kebutuhan pupuknya adalah 40 kg. Atau kalau dibagi per polybag perlu 400 gr per polybag.

Sekarang, coba anda bayangkan dan dihitung sendiri, kira-kira dalam 1 polybag itu ada tidak ‘gizi’ K berupa KCl sebanyak 400gr. Atau kalau ditambahkan dengan pupuk cair yang diberikan, kira-kira bisa memenuhi tidak kebutuhan gizi sebanyak itu? Jawabannya saya sangat yakin : TIDAK. mbell degess kalau ada yang bilang YA.

Oleh karena itu, jangan heran dan jangan menyesal, kalau produksi jahenya tidak seperti yang telah diiklankan oleh para ‘sales pupuk’ atau para ‘penjual kecap basi’ lainnya. Saya sering mendapat cerita,baik itu langsung dari petani, atau dari group-group jahe di Facebook, yang mengkomplain jika hasil jahenya kecil-kecil dan tidak seperti yang mereja harapkan. Ya…maklum lah … lha wong ‘nutrisi’nya saja tidak cukup dan tidak seimbang… bagaimana bisa hasil rimpangnya besar-besar.

Baiklah, semoga ulasan singkat ini bermanfaat bagi kita semua.

sumber referensi : isroi.com
nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini

Hasil Penelitian di China Dapat Memproduksi Jahe Gajah Hingga 88 ton/ha

Dari data yang dikeluarkan oleh http://www.mapsofworld.com, mengatakan bahwa China adalah produsen jahe peringkat 2 terbesar di dunia setelah India. sedangkan Indonesia  berada di urutan ke 6 setelah Thailand. Harus kitaiakui bahwa China memang no 1 dibidang ini. Saya coba  cari bagaimana riset di China mengenai jahe ini. Alhasil sungguh hebat. Sejak satu dekade lebih dilakukan riset secara intensif tentang jahe di negara China. Hasilnya tidak hanya terhenti di jurnal dan ‘nganggur’ di perpustakaan. Produksi jahe di China meningkat secara signifikan dan kini berada di urutan no. 2 di dunia.


Meskipun sebagian besar literatur ilmiah mengenai jahe ditulis dalam bahasa China, untungnya bagian yang abstrak masih di tulis dengan bahasa Inggris, jadi saya masih bisa membaca intisari dari penelitian ini. Ketika mencari info saya memanfaatkan mesin pencari milik Google yang khusus untuk jurnal-jurnal ilmiah, yakni Google Schoolar. tidak sedikit daftar terbitan yang muncul. Memang sebagian besar berasal dari 2 negera produsen ton jahe dunia: India dan China. Saya tertarik dengan riset-riset di China. Karena risetnya sangat komprehensif, dari semua sisi. Karena tidak heran kalau hasilnya juga luar biasa.

Dari literatur itu saya dapatkan sebuah peningkatan dan pencapaian yang sangat signifikan.
- Tahun 2006 Chuang et al melaporkan jika hasil risetnya bisa memproduksi jahe hingga 58 ton/ha.
- Tahun 2007 Kong et al melaporkan jika hasil penelitiannya bisa menghasilkan produksi jahe mencapai 60 ton/hektar. Naik sedikit, tapi kemajuan yang tidak kecil.
- Tahun 2009 Dong et al melaporkan pencapaian yang diluar dugaan, produksi jahenya bisa mencapai 88 ton/ha. aje gilee
Di Indonesia juga banyak penelitian mengenai jahe. Lembaga riset yang bertanggung jawab adalah Bogor dan balitro. Sepanjang yang telah saya temukan dari literatur yang tersedia di web. Produksi jahe gajah di Indonesia baru mencapai 25-30 ton/ha. tidak sampai setengah dari produksi negara China/Tiongkok.

Hebatnya lagi, umur jahe di China hanya 5 bulan (160 hari). Artinya dalam setahun orang China bisa menanam jahe 2 kali lipat. Nah, di Indonesia masa panen jahe sekitar 8-10 bulan. Setahun hanya sekali panen.

Budidaya jahe gajah dan jahe-jahe yang lain sedang populer di Indonesia. Permintaan ekspor dari Indonesia sedang naik. Konon, buyer-buyer international mengalihkan pembelian jahe dari negera-negara top produsen ke Indonesia. Entah apa alasannya tidak tahu. Tapi, yang jelas akibat permintaan ini, pertanian jahe di Indonesia sedang marak-maraknya. Harga jahe di Indonesia juga sedang bagus saat ini. Bahkan lebih tinggi dari harga market jahe di pasaran dunia. Aneh, bukan?

Budidaya jahe yang sekarang ngetrend di Indonesia adalah budidaya dengan menggunakan polybag. Saya hanya mendengar cerita dari orang-orang, kalau produksi jahe gajah dalam polybag bisa mencapai 10 kg. Jika ini benar, hasil ini equivalen dengan 60 ton/ha. Hasil yang sangat-sangat fantastis. tapi, bagi saya juga sekaligus meragukan. Hasil penelitian Balitro saja paling banter cuma 30 ton/ha….??? Kenapa saya tidak percaya 100% dengan cerita ini, karena yang mengatakan adalah sales.

selisih produksi yang sangat besar ini, bagi saya, justru memicu dan menantang: menantang mencari cara bagaimana produksi jahe Indonesia bisa menyaingi China.

Meskipun saya hanya membaca sekilas, beberapa penelitian di China. ya Maklum tidak bisa membaca tulisan China. Budidaya jahe gajah di China menggunakan teknologi pupuk yang lengkap. Media tanamnya diteliti dengan detail. Kemudian komposisi pupuk, sumber pupuknya, perbandingan pupuknya, cara pemakaiannya, dosis, cara aplikasinya. Bahkan di China ada penelitian untuk meneliti kombinasi sumber pupuk makro yang berbeda dalam hal bentuknya. Selain menggunakan pupuk kimia, China juga menggunakan pupuk organik dalam jumlah banyak.

Sekarang mungkin jahe gajah di Indonesia sedang naik daun. Kalau petani kita tidak kreatif dan peneliti jahe kita tidak bergerak cepat, tidak akan bisa mengalahkan China dalam hal produktivitas. Produksi jahe di china sangat effisien, dan harganya bisa sangat terjangkau.


Harus kejar-kejaran nih. Tahun depan, saat Indonesia musim panen jahe, di Vietnam, China, dan India mungkin juga sedang masa panen. Pasaran dunia akan dibanjiri jahe. Kalau harga dan kualitas jahe tidak memenuhi standar, jangan berharap bisa bersaing di pasaran Internasional.


nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini

Thursday, 19 March 2015

Aplikasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Pada Tanaman Jahe

Ada beberapa teknik untuk meningkatkan hasil produksi rimpang jahe, salah satunya adalah dengan aplikasi hormon tanaman atau zpt (zat pengatur tumbuh) tanaman. Beberapa riset telah dilakukan untuk mencari hormon yang sesuai untuk meningkatkan produktivitas rimpang jahe. Hormon tanaman yang sudah terbukti bisa meningkatkan produksi rimpang jahe adalah hormon giberelin yang disemprotkan dengan konsentrasi sangat tinggi yakni 150 ppm. Hasil penelitian Sengupta et al. (2008) aplikasi giberelin bisa meningkatkan produksi rimpang jahe hingga 50% daripada rimpang jahe yang tidak diberi perlakuan giberelin. Dalam literaturnya Sengupta et al (2008) itu disebutkan jika produksi rimpang jehe yang diberi aplikasi giberelin mencapai 69,86 ton/ha, sedangkan yang tidak menggunakan giberelin hanya 45,60 ton/ha. Berikut ini saya sarikan cara praktis aplikasi giberelin untuk meningkatkan produksi rimpang jahe. Aplikasi hormon giberelin harus dibarengi dengan ketersediaan hara/pupuk di dalam media tanam jahe. Produksi rimpang yang tinggi membutuhkan ketersediaan hara yang tinggi juga, salah satunya dengan aplikasi pupuk organik cair (POC Jahe).
contoh produk hormon ZPT
Catatan:
Aplikasi hormon tidak menjadi jaminan jika hasil panennya akan meningkat pesat. Hormon giberelin bukanlah nutrisi tanaman. Aplikasi hormon tidak akan berpengaruh jika media tanam miskin unsur hara atau kekurangan nutrisi hara tanaman.
Agar aplikasi hormon optimal harus dibarengi dengan ketersediaan nutrisi hara yang cukup dan berimbang. Media tanam harus subur atau diberi pupuk yang cukup dan sesuai.
Hasil panen di atas adalah hasil penelitian. Hasil kenyataan di lapangan bisa bervariasi, tergantung pada varietas jahe, kesuburan media, pupuk yg digunakan, teknik budidaya, iklim, hama, penyakit dll.

HORMON ATAU ZPT YANG DIGUNAKAN ADALAH:

Giberelin (GA3) yang berbentuk serbuk.

PENGENCERAN/PEMBUATAN LARUTAN STOK HORMON GIBERELIN:

  1. Masukkan 1 gr serbuk hormon giberelin ke dalam gelas kaca atau jika ada gelas beker atau erlenmeyer 1000ml.
  2. Tambahkan 10 ml ethanol absolut (>95%) dan diaduk hingga larutan hormon larut. Jika hormon belum larut, tambahkan sedikit demi sedikit etanol hingga semua hormon terlarut sempurna.
  3. Tambahkan air hingga volumenya mencapai 1000 ml atau 1 L. Aduk hingga semua hormon tercampur merata.
  4. Untuk pembuatan larutan yang lebih banyak, volume etanol dan air yang digunakan dikalikan dengan berat (gr) hormon yang akan dilarutkan.
  5. Masukkan larutan hormon ke dalam botol. Larutan hormon siap diaplikasikan ke tanaman jahe. Botol disimpan di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Lihat pengenceran giberelin di link ini: Pengenceran Giberelin.

PENGENCERAN UNTUK PENYEMPROTAN KE TANAMAN:

  1. Ambil 150ml larutan hormon giberelin yang sudah dibuat sebelumnya.
  2. Tambahkan dengan air bersih sebanyak 850ml hingga volumenya 1 liter.
  3. Larutan diaduk hingga tercampur merata.
  4. Larutan hormon giberelin siap disemprotkan ke tanaman.
  5. Untuk volume yang lebih banyak, kalikan volume di atas dengan volume yang diinginkan. Misal, untuk satu tangki semprot 14L, volume larutan stok hormon yang diperlukan adalah 150ml x 14 = 2,1 L.
  6. Satu rumpun jahe memerlukan kurang lebih 15-20 ml larutan hormon. Satu tangki 14L cukup untuk menyemprot 700 rumpun jahe.

WAKTU PENYEMPROTAN:

Aplikasi hormon giberelin diberikan dua kali saja, yaitu pada tanaman jahe usia 90 hst dan 120 hst atau pada awal fase percabangan tiga dan fase pembesaran rimpang

sumber referensi : isroi.com
nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini

Cara Budidaya Jahe Merah Dan Jahe Gajah Dalam Karung/Polybag

Berikut ini akan kami jelaskan teknik Budidaya dalam karung/polybag, hal pertama yang di butuhkan tentu bibit jahe yang bagus , untuk itu kami menjual bibit jahe merah dan gajah kualitas dijamin unggul dengan harga terjangkau, oke langsung saja :

Persiapan bibit jahe
Bahan bibit kalau bisa diambil dari kebun jangan beli di pasar, dipilih dari tanaman yang sudah tua, berumur 10 bulan ke atas dan pilih fisiknya besar, warnanya cerah, sehat dan tidak terluka/lecet alias mulus abis. Setelah diseleksi, rimpang jahe di jemur tidak sampai kering, kemudian simpan dalam suhu ruang sekitar 1 – 1,5 bulan


Perlakuan bibit jahe
Rimpang jahe simpanan di ambil setelah itu patahkan/potong dengan tangan atau pisau, setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas setelah itu di jemur 1 hari. Keesokan harinya, potongan tersebut dimasukkan wadah/keranjang yang berlobang/karung goni lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1-2 menit, kemudian keringkan.
Persiapan bedeng untuk semai.
Lahan bedengan bersihkan dari gulma dan ratakan, bagian dasar ditabur abu/sekam/gergajian setebal 5-10 cm. di atasnya beri lampisan tanah dan pasir halus/ladu tebal sekitar 5 cm lalu bibit taruh berjajar merata di atasnya. Kemudian ditutup dengan ladu. Pasang bambu di plengkung tinggi 40 cm kemudian tutup plastik. Penyemaian ini berguna buat berkecambah/tumbuh jadi serempak. Di persemaian kurang lebih sampai berumur 3 – 5 minggu siap tanam

Media tanam.jahe
Siapkan pupuk kandang, pasir halus, sekam bakar/abu, tanah, khusus untuk pemberian dolomit dan NPK: 1% dari semua campuran dan MOL (stater mikroba) setelah itu campur/aduk merata tutup dengan plastik, setiap pagi selama 7 – 15 hari media tanam aduk-aduk jangan lupa setelah selesai tutup plastik kembali. Setelah itu media siap digunakan
Penanaman jahe
Persiapkan polybag plastik hitam ukuran 60 x 60 cm atau karung , lalu di tekuk melebar masukkan media tanam yang telah disiapkan tanah campur kompos atau pupuk kandang.. seleksi bibit dipersemaian pilih yang sehat dan bongsor, dengan cara di congkel setelah itu tanam. Kemudian diletakan rapi dalam bedengan. di atas bedengan pasang paranet tinggi 1.5 m guna peneduh/mengurangi terik dan curah hujan.

Perawatan jahe
Perawatan yang dilakukan untuk penanaman jahe terbilang cukup sederhana dan tidak ribet. Pembenihan dengan penyiraman dilakukan setiap 2 – 3 minggu dan dengan waktu yang sama siram air di campur pupuk organik media tanamnya pun bila ada hama dan penyakit segera di semprot insektisida atau fungisida organik. Setiap 25 hari sejak umur pertumbuhan tambahkan media tanam setinggi 10 cm dan bersihkan gulma di sekitar tanaman.
Pemanenan rimpang jahe merah dengan kualitas terbaik, didapat ketika masuk usia 9-10 bulan. Dengan cara sobek bagian tepi hingga tanah keluar, lalu pegang batang tanaman dan goyang-goyangkan pelan hingga tanah yang menempel di rimpang luruh. Pisahkan rimpang utama yang baik/super dengan rimpang pocelan, untuk menghindari penurunan kualitas jangan memotong memakai pisau atau benda logam, cukup pakai tangan dengan lembut.

nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini

Tahap Tahap Pertumbuhan Jahe Gajah

Pertumbuhan jahe gajah dapat di bagi beberapa tahap :

  1. Tahap pertunasan
  2. Tahap pembibitan
  3. Tahap pertumbuhan dan perkembangan
  4. Tahap rimpang tidur
Tahap Pertunasan

Tahap pertunasan dimulai saat tunas tidur mulai ‘bangun dari tidurnya’ hingga mulai terbuka daun yang pertama. Para penjual bibit jahe sudah terbiasa dengan tahap ini. Rimpang jahe segar tidak bisa langsung ditanam dan bisa bertunas sendiri, akan tetapi rimpang jahe tua perlu ‘ditidurkan’ dulu alias didormankan. Kalau tidak ditidurkan dulu pertumbuhan tunas tidak bisa maksimal. Rimpang yang digunakan sebagai tunas haruslah rimpang tua yang umurnya >8 – 10 bulan. Hati-hati dengan penjual bibit nakal yang menggunakan rimpang konsumsi/rimpang muda untuk bibit jahe. Hanya karena ingin dapat harga jual yang lebih mahal, rimpang muda dipaksakan jadi bibit jahe. Jelas tidak akan bisa maksimal pertumbuhan tunasnya.

Pada Tahap dorman alias tidur ini, tunas akan ‘bersemedi’ dan bersiap-siap untuk menjelma menjadi tanaman jahe. Untuk merangsang pertumbuhan jahe beberapa penelitian sudah dilakukan dengan menggunakan hormon organik atau zpt. Aplikasi hormon bisa mempercepat proses pertunasan, meningkatkan jumlah dan kualitas tunas jahe. ZPT diaplikasikan pada saat awal pemeraman dengan konsentrasi tinggi. Temperatur dan pH pemeraman juga berpengaruh terhadap kualitas tunas jahe. Insya Allah akan saya bahas di postingan lain.

Tahap Pembibitan

Tahap pembibitan diawali dari  pembukaan daun pertama sampai terbentuk dua anakan baru. Tahap ini juga sering disebut dengan tahap garpu tiga lapis (the three-ply forks), atau kalau diliteraturnya Lujiu et al. 2010 disebut dengan tahap percabangan tiga (three branches stage). tahap ini selama 60-70 hari setelah penanaman, kalau di literatur Lijiu disebutkan 90 – 110 hari setelah penanaman.
akar jahe mulai tumbuh
Tahap awal bibit kebutuhan makanan dipenuhi oleh rimpang dan kemudian dipenuhi dari hasil foto sintesis anakan yang baru muncul tersebut. Akar-akan segera tumbuh dengan cepat. Penelitian menyebutkan bahwa pertumbuhan akar mencapai 1-1.5 cm per hari. Sampai akhir masa bibit, bobot kering akarnya mencapai 66.8% dari keseluruhan bobot tanaman. Jadi jangan heran, kalau sampai umur tiga bulan yang tumbuh lebih banyak akarnya daripada daunya. Dan jangan bingung juga kalau sampai umur 3 bulan rimpangnya masih kecil-kecil. Itu adalah hal yang normal

Tahap pertumbuhan  dan perkembangan

Tahap ini di bagi menjadi 2 yaitu tahap pertumbuhan cepat dan pertumbuhan rimpang, tahap ini berlangsung 70-80 hari setelah tahap pembibitan  Ini adalah tahap pertumbuhan yang sangat penting. Pada tahap ini terjadi pertumbuhan yang sangat cepat. Tunas dan anakan baru muncul, rimpang jahe mulai membentuk percabangan baru. Tanaman jahe pada tahap ini sangat perlu banyak asupan makanan. Tidak hanya perlu banyak, tetapi perlu dalam jumlah yang cukup dan dosis yang seimbang. Artinya pupuk yang diberikan harus bener-bener pas. Masalah nutrisi tanaman ini akan saya bahas di tulisan yang lain. Mungkin ini juga menjawab pertanyaan kenapa pada fase bibit jahe banyak sekali membentuk akar, ternyata akar-akar ini dipersiapkan untuk menyerap nutrisi yang banyak pada saat fase pertumbuhan dan perkembangan rimpang.
Ketika percabangan rimpang sudah banyak, tahap selanjutnyanya adalah perkembangan dan pembesaran rimpang. Rimpang adalah batang jahe yang ada di dalam tanah. Rimpang juga sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan jahe untuk calon anak-anaknya kelak. pada tahap ini tanaman jahe sangat membutuhkan banyak sekali asupan nutrisi, serapan unsur haranya sangat cepat dan banyak sekali. Kalau media tanam kurang makanan, jahenya akan jadi kecil-kecil. Begitu juga kalau komposisi makanannya tidak tepat, kemungkinan jahe tidak akan masuk tahap pembesaran rimpang tetapi terus berada pada tahap pertumbuhan saja. Anakan baru tumbuh terus, daun tumbuh terus, tetapi rimpangnya tetap kecil.
nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini
.

Mengenal Jahe Gajah Dan Manfaatnya

hasil panen jahe gajah
Jahe dengan nama latin Zingiber officinale adalah salah satu komoditi yang populer di Indonesia, bukan hanya sebagai bumbu masakan namun juga sebagai obat herbal. Jahe dikelompokkan ke dalam suku temu-temuan bersama kunyit, temulawak, lengkuas dan lain-lain. Tanaman jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah beriklim tropis. Jahe sendiri pada dasarnya dibagi lagi ke dalam beberapa jenis yaitu jahe merah, jahe emprit dan jahe gajah. dari ketiga jenis ini, jahe gajah lah yang memiliki ukuran yang paling besar dan daging yang padat Tak sedikit pula yang percaya bahwa jenis jahe gajah 
merupakan jahe dengan kualitas paling unggul.

Ciri ciri jahe gajah :

1. Memiliki rimpang yang besar
2. Jika di bandingkan dengan jahe merah dan emprit, ruad rimpang jahe gajah cenderung kembung
3. Rimpang jahe gajah biasanya berwarna kuning atau kuning muda
4. Seratnya sedikit dan cenderung lebih lembut dan halus

Kandungan gizi jahe gajah:

Kandungan
Nilai
Kalori
80 kkal
Protein
1,8 gram
Total lemak
0,8 gram
Total kanbonhidrat
18 gram
Sodium
13 mg
Kalium
415 mg
Vitamin B-6
10 %
Vitamin C

Iron

Magnesium

Kalsium
8 %

3 %

10 %

1 %


Manfaat jahe gajah bagi kesehatan
  1. Mengobati masuk angin. Siapkan jahe gajah yang sudah tua kira-kira sebesar ibu jari dan jangan lupa cuci bersih, keprok jahe lalu rebus dengan tambahan air dua gelas, kasih gula aren secukupnya. rebus ± 1/4 jam (15 menit). lalu , minum ramuan selagi hangat.
  2. Mengobati sakit kepala atau migrain (sakit kepala sebelah). siapkan jahe seukuran ibu jari, bersihkan, bakar lalu keprok. seduh dengan segelas air dan kasih sedikit gula aren, minum sekaligus. Buat dan minum ramuan ini sehari tiga kali.
  3. Ramuan pencegah mabuk kendaraan. Siapkan jahe kira-kira sebesar ibu jari, cuci dan iris tipis, lalu rebus dengan segelas air. Minum obat yang dibuat selagi hangat sebelum naik kendaraan.
  4. Obat terkilir. Jahe dua ruas dicuci bersih lalu parut, tambahkan sedikit garam. Balurkan ramuan pada anggota tubuh yang terkilir. Baluran bisa dilakukan dua kali sehari sampai anggota tubuh yang terkilir kembali normal.
  5. Bercak putih pada kulit karena kehilangan pigmen (Vitiligo). Jahe ± 30 gr dicuci bersih lalu dijus. Balurkan jus pada bagian kulit yang menderita vitiligo.
  6. Obat terserang cacing gelang. Jahe ± 60 gr yang masih segar segar dicuci bersih. Lumatkan, campur dengan segelas air. Saring dan tambahkan madu satu sendok makan. Minum ramuan sehari tiga kali.
  7. Mengobati rematik. Siapkan terlebih dahulu satu atau dua rimpang jahe. Panaskan di atas api atau bara lalu tumbuk. Selanjutnya, tempel tumbukan jahe pada bagian yang terasa sakit.
Itulah tadi ulasan singkat tentang Khasiat Jahe Gajah sebagai salah satu alternatif Tanaman Obat Keluarga (Toga) yang bisa kita budidayakan sendiri di kebun rumah. Terima kasih atas kunjungannya dan membaca berbagai Tips dan Info Kesehatan di blog sederhana ini. 

nb: bagi anda yang membutuhkan bibit jahe kami menyediakan bibit jahe gajah dan jahe merah yang berkualitas dan telah memenuhi standar pembibitan , untuk cara order silahkan baca disini